Kapal Terbakar, Hanya 11 Motor Selamat

Paul: Awalnya Dikira Kapal Nelayan Terbakar
TOBOALI - Terbakarnya Kapal Motor (KM) Michael Putra di perairan Gelasa, Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dua hari lalu, terus diselidiki pihak terkait. Hebatnya kebakaran yang terjadi, membuat hampir seluruh muatan kapal ludes terbakar. Hanya sebanyak 11 unit sepeda motor yang terdapat di dalam kapal berhasil diselamatkan petugas. Sedangkan barang lainnya hangus. Komandan Posmat TNI AL Toboali, Pelda Paul Prisko Simatupang menjelaskan, dari hasil pemantauan pihaknya di lapangan memang cuma sebagian badan kapal saja yang mengalami kebakaran. Namun hampir seluruh muatan kapal ikut terbakar. "Seluruh barang muatan yang berada di kapal itu hangus terbakar. Mobil, sepeda motor dan barang kelontongan sembako semuanya hangus. Hanya 11 unit sepeda motor yang berhasil diselamatkan oleh nelayan Sukadamai Toboali," ujarnya kepada Rakyat Pos ketika dikonfirmasi Jumat (2/3/2018). Menurut Paul, berdasarkan keterangan para anak buah kapal (ABK) dan penumpang kapal, percikan api awalnya bersumber dari palka tempat penyimpanan barang. Sehingga ketika melihat itu, para ABK berusaha untuk memadamkannya namun tidak berhasil. "Mendengar ada suara ledakan kemudian para ABK merasa panik, dan akhirnya meninggalkan kapal dengan menggunakan liferaft kapal," jelasnya. Disisi lain Paul mengungkapkan, bahwa informasi awal terjadinya kebakaran kapal diterima dari nelayan Sadai, Edy yang melapor ke Posmat TNI AL Sadai. Kemudian anggota Posmat Sadai langsung menindaklanjutinya bersama anggota Polairud Sadai. "Informasi yang kita terima awalnya ada kapal nelayan yang terbakar, ternyata KM Michael dan awaknya telah berhasil diselamatkan, sehingga kita menjemput para ABK di Sukadamai untuk dibawa ke kantor guna dimintai keterangan," ujar Paul. Seperti diberitakan edisi kemarin, kapal motor yang mengangkut kendaraan dan sembako dari Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta menuju menuju Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau ini terbakar di perairan Gelasa, Rabu sore (28/2/2018) sekitar pukul 17.00 WIB. Kapal terbakar di titik koordinat 03’16”500 S 106’52”500 E. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Seluruh ABK dan penumpang kapal berkapasitas GT 1140 No 2504/BC yang menceburkan diri ke laut, berhasil diselamatkan kapal nelayan Lion Saputra milik Sarifudin warga Kelurahan Suka Damai, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan empat jam kemudian atau sekitar pukul 21.00 WIB. Lalu, sekitar tiga jam perjalanan tepatnya Kamis (1/3/2018) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB, seluruh ABK (anak buah kapal) dan penumpang kapal tiba di Suka Damai dan langsung dibawa ke Posmat TNI AL Toboali. Berdasarkan hasil pendataan petugas, KM Michael Putra bermuatan mobil sebanyak 17 unit, sepeda motor 36 unit, barang kelontongan tidak dapat diselamatkan, dan dokumen kapal masih dalam kondisi basah. Kapolres Bangka Selatan AKBP Bambang Kusnarianto melalui Kabag Ops, Kompol Erlichson mengungkapkan, berdasarkan keterangan para ABK, kapal itu berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa pada Selasa sekitar pukul 20.30 WIB menuju Tanjung Pinang Kepri. Dalam perjalanan, pada Rabu sore sekitar pukul 17.00 WIB di posisi 03’16”500 S 106’52”500 E tiba-tiba saja keluar asap dari dalam palka yang diketahui juru mudi Furqon. Ia langsung mengecek kondisi palka dan berusaha memadamkan api. Namun api terus membesar bahkan terdengar bunyi ledakan keras. Para ABK tak mampu memadamkan api yang kian membesar. Empat jam berlalu, sekitar pukul 21.00 WIB, Nakhoka kapal, Nuraini memerintahkan seluruh ABK dan penumpang meninggalkan kapal dengan menggunakan liferaft dan menceburkan diri ke laut. Beruntung pada saat itu, melintas kapal nelayan Lion Saputra milik Sarifudin warga Suka Damai Toboali dan langsung menyelamatkan seluruh ABK. Setelah berhasil mengevakuasi seluruh ABK dan penumpang, kapal Sarifudin langsung berlayar ke Suka Damai dan membawa para ABK ke Posmat TNI AL Toboali. Adapun nama-nama ABK adalah Nakhoda Nuraini (40), Masinis I Nur Alam (57), Mualim I Pungki Fuzi (22), Olimen Suherman (34), Olimen Iswara Bayu Respari (21), Juru Mudi Diki Adi Priatna (27), Juru Mudi Reza Septian (22), Olimen Sambul Bahri (18), Klasik Zainal Anwar (20), Juru Las Suyoto (51), Juru Mudi M Furqon Husin (59), Masinis II Noviyandi (28), Olier Novendi Wisya (24), Mualim III Ali Bin (42), serta penumpang dua orang Bahri Upara (39) dan Yusuf Heru Susanto (41). Kapolres begitu menerima informasi peristiwa tersebut, langsung mendatangi Kantor Posmat TNI AL di Tanjung Ketapang Toboali. Usai didata, para ABK dan penumpang dibawa ke RSUD Basel untuk dicek kesehatannya. Setelah dipastikan tidak ada yang mengalami luka serius akhirnya ABK dan penumpang dibawa ke Polres Bangka Selatan. Di Mapolres para ABK dan penumpang menyempatkan diri sholat Dzuhur berjamaah sekaligus berdoa dan bersyukur karena semuanya selamat. Menurut Kabag Ops, Satpol Air Polres Basel pascakejadian sudah mengerahkan kapal Satpolair berikut anggota yang dipimpin langsung Kasat Polair, AKP Junaedi mengecek langsung kondisi kapal. “Pada saat dicek Satpolair bersama kapten kapalnya di TKP, kapal masih dalam kondisi terapung dan terbakar. Saat ini, ABK dan penumpang masih di Polres Basel untuk didata di Sat Intel, sambil menunggu owner tiba,” jelas Kabag Ops. Senada dikatakan Danposmat AL Toboali Serma Paul yang menyebutkan saat ini KM Michael masih terapung di peraiaran Karang Buang perairan Bangka Selatan atau sekitar 25 – 30 mil dari Toboali. “Saat di cek tadi pagi masih terapung dan terbakar, tapi siang ini tadi kan ada hujan, bisa saja apinya padam kena hujan, tetapi kita belum dapat laporan resminya apakah sudah padam atau belum,” kata Paul. Terpisah, Iswara Bayu Respari (21), anak buah kapal (ABK) yang bertugas sebagai Olimen menceritakan sebelum terjadi kebakaran, para ABK dalam kondisi stand by di tempat tugasnya masing-masing. Tiba-tiba saja, di bagian palka muncul api kecil dan berasap. Para ABK awalnya berupaya untuk memadamkan api tersebut. Namun gagal, api terus membesar dan terjadi ledakan. Untuk menyelamatkan penumpang dan ABK, akhirnya Nakhoda menyuruh ABK dan penumpang menceburkan diri ke laut menggunakan pelampung lifecraf. Ada juga yang menggunakan drum kosong. Lebih dari tiga puluh menit, para ABK dan penumpang mengapung di laut hingga akhirnya berhasil diselamatkan kapal nelayan Lion Saputra milik Sarifudin warga Suka Damai Toboali. “Sebelum diselamatkan kapal nelayan, kita sempat mengapung mungkin lebih dari 30 menit, api tidak bisa dipadamkan lagi, semakin membesar dan ada ledakan, kita diperintahkan untuk menyelamatkan diri menggunakan pelampung dengan menceburkan diri. Bersyukur ada nelayan Toboali yang melintas. Alhamdulillah, kita masih selamat,” tandasnya. (raw/1)
Light Dark