Beras Bulog Baru Terjual 140 Ton

Hasil Evaluasi Operasi Pasar
PANGKALPINANG- Hasil eveluasi dari operasi pasar yang dilakukan Pemprov Babel dengan Bulog dan tim satgas pangan, beras Bulog yang terjual selama operasi pasar baru 140 ton dari 500 ton di Bangka. Sementara untuk harga diyakini stabil dan stok cukup banyak. Sekda Pemprov Babel Yan Megawandi menegaskan dari evaluasi ini, beras medium di pasaran tidak mengalami lonjakan kenaikan seperti sebelumnya, lantaran terjadi kesalahan data pada beras medium dan premium, dimana beras yang dinyatakan naik adalah beras premium bukan medium. "Harga beras operasi pasar ini tetap berlaku Rp9.000/kg untuk beras Bulog dan kami juga sudah mendapat laporan terkait hasil evaluasi ini," ujar Yan, usai rapat bersama tim satgas pangan dan Bulog, Senin (15/1/2018). Mekanisme distribusi, lanjutnya, tetap akan diawasi secara ketat agar jangan sampai ada yang memanipulasi harga serta lainnya, dan distribusi terpantau serta tertata dengan rapi, agar tau mana yang bertanggung jawab. "Untuk beras Bulog akan segera datang 1.000 ton lagi dari Subang, Jawa Barat untuk menambah stok yang ada, sehingga masyarakat kita imbau untuk tidak usah khawatir mengenai ketersedian beras dan harga beras medium juga stabil," tegasnya. Ia menyebutkan, beras Bulog yang dijual dalam operasi pasar ini merupakan harga terendah se-Indonesia, dengan demikian diharapkan dapat menstabilkan harga beras di Provinsi Babel. "Harga kita hanya Rp9.000/kg, terendah di Indonesa, ini juga menjaga supaya tidak ada kekhawatiran di masyarakat dan stok banyak di Bulog," imbuhnya. Jual Lebihi HET, Polda Siap Menindak Dirreskrimsus Polda Babel Kombes Pol Mukti Juharsa menegaskan, pihaknya akan segera melakukan penindakan apabila diketahui ada pengecer yang menjual beras diatas Rp9.000 per kilogram. "Kami akan melakukan penindakan, Rp9000 ini masih lebih murah Rp950 dari HET untuk medium dimana HET nya Rp9.950/kg, sedangkan premium Rp 13.300, kalau ada melebihi harga itu akan tindak," tegasnya. Jika ditemukan di pelosok desa harga beras melebihi HET, ia menegaskan hal ini sebetulnya menjadi tanggungjawab distributor. Dia meminta agar distributor bisa melakukan pengawasan dan dalam beberapa rapat juga sudah disepakati agar tidak terjadi gejolak harga. "Kalau ada, itu tanggungjawab distributor, rapat sepakat, meskipun pelosok jauh itu ditanggung distributor," tegasnya. Ia menambahkan, dari hasil pemantauan di lapangan, harga beras medium di pasaran stabil, hanya beras premium yang mengalami kenaikan, tetapi tidak melampaui HET. "Hasil cek, harga stabil, beras banyak, premium banyak, medium ada, Bulog ada, tidak ada kenaikan harga untuk beras diatas HET, belum ada, jangan buat rumor, kalau yang Rp 11ribu kemarin itu bukan medium, sebenarnya itu premium," jelasnya. (nov/10)
Light Dark