770 Pasien Corona di Bangka Belitung Sembuh

RAKYATPOS.COM,PANGKALPINANG - Sebanyak 770 pasien dari 908 kasus positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dinyatakan telah sembuh. Persentase kesembuhan ini sebesar 84,80 persen.

Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Babel, Andi Budi Prayitno (ABP) mengatakan, saat ini pasien yang masih menjalani perawatan sebanyak 126 orang, atau 13,88 persen, setelah bertambah 14 pasien pada Selasa 24 November 2020.

"Dari 908 kasus positif, pasien yang meninggal 12 orang, " ujarnya, Selasa (24/11/2020).

ABP menegaskan, perlu diingat bahwa kasus Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam 3 bulan terakhir mengalami lonjakan orang yang terinfeksi atau terpapar Covid-19 terutama pada klaster perkantoran, klaster perkebunan, klaster keluarga, klaster fasilitas pelayanan kesehatan, klaster keluarga, klaster perumahan, serta terbaru klaster pesantren, klaster perkumpulan, dan klaster kampung.

Hal ini, ingatnya, harus disikapi serius yakni dengan terus meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran serta kedisiplinan dalam menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19.

Agar jumlah kasus virus corona tak melaju kian kencang, sambung ABP, Satgas Penanganan Covid-19 kini menerapkan strategi penanganan sejak hulu. Ini berarti, pemerintah mendorong percepatan perubahan perilaku masyarakat secara individual maupun komunal yakni mematuhi 3M secara disiplin, istilah yang merujuk kepada Protokol Kesehatan pencegahan peredaran virus corona.

"Mari disiplin mematuhi prokes Covid-19, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, menggunakan masker, serta mencuci tangan dengan sabun, " ingatnya.

Ia menambahkan, salah satu cara pencegahan merupakan vaksin dan satu-satunya jalan agar infeksi kasus virus corona tidak meroket. Dan pemerintah menilai strategi terbaik untuk menghambat peredaran virus corona dan penularannya adalah menempatkan masyarakat di garda terdepan, dengan perubahan perilaku sebagai ujung tombak.

"Perubahan prilaku yang diharapkan adalah iman, aman dan imun, masyarakat harus meningkatkan iman, beribadah seperti biasanya, yakin bahwa Allah akan mengakhiri musibah ini, kemudian aman mematuhi prokes, dan meningkatkan imun dengan berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, serta tidak panik dan tetap bergembira (optimis), " bebernya.

Untuk menekan penularan dan penyebaran Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terus melonjak, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluarkan sejumlah kebijakan dan ketentuan yang sifatnya taktis.

Pertama, agar setiap institusi/lembaga/badan/kantor pemerintah maupun swasta membentuk Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di lingkungan kerja masing-masing;

Kedua, setiap institusi/lembaga/badan/kantor pemerintah maupun swasta menerapkan ketentuan/kewajiban melakukan tes rapid atau tes swab PCR secara mandiri bagi setiap pegawai/karyawan yang kembali dari dinas luar (DL) tanpa terkecuali;

Ketiga, sambungnya, setiap institusi/lembaga/badan/kantor pemerintah maupun swasta memfasilitasi dengan menyediakan ruang kerja yang terpisah (khusus) bagi pegawai/karyawan yang baru kembali dari dinas luar (DL);

"Satgas, meniadakan swaisolasi atau karantina mandiri bagi orang yang terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala (simptomatik), dengan melakukan isolasi dan karantina terpadu di Wisma Karantina atau Wisma Isolasi agar proses pemulihan dan kesembuhan bisa dilakukan dengan disiplin dan terukur, " ulasnya.

Satgas, juga bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Pangkalpinang, melakukan pemantauan terhadap pelaku perjalanan yang tiba atau masuk ke wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai upaya untuk memudahkan proses tracking demi memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Proses pencapaian yang baik dalam penanganan Covid-19 tidak lain berkat kerja semua pihak serta kesadaran dan kepedulian dari masyarakat yang terus konsisten, terlibat dan memberi andil dalam pengendalian dan penanggulangan pandemi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ia meminta, agar kepala daerah dan pemimpin di semua level dan tingkatan musti memberi contoh, menjadi teladan dan pemberi solusi dalam menghadapi pandemi ini.

"Delapan bulan sudah kita berjuang dengan prihatin, dan kita membuktikan bisa dan sanggup melaluinya dengan sabar dan tegar serta saling bekerjasama, berkontribusi kemanfaatan terhadap sesama, " tuturnya.

Masih menurut ABP, masyarakat harus menjaga semangat tersebut dengan baik, dengan tetap disiplin dan waspada serta tidak boleh lengah sebagai wujud tanggung jawab sebagai makhluk sosial.

Ia berkeyakinan, bahwa setiap pengabaian dan kelalaian dapat berdampak luas pada keselamatan jiwa sesama serta membuat proses dan capaian yang sudah tercipta dengan baik akan kembali tidak kondusif, dan mundur ke belakang.

Pemerintah, juga terus menyemarakkan germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), dengan menjadikan desa/kelurahan kita sebagai Kampung Tegep Mandiri, turut serta menanggulangi pandemi terutama dalam upaya memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 di lingkungan terdekat kita masing-masing.

"Kerjasama, partisipasi aktif, kepatuhan, dan kedisiplinan kita dalam menerapkan prokes terutama di tempat umum, pusat keramaian, dan fasilitas publik, seperti kantor, rumah ibadah, lembaga pendidikan, obyek wisata, pasar, mal atau supermarket; serta mempraktikkan pola atau perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), adalah faktor kunci pencegahan agar kita, keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat kita, tidak menjadi pembawa virus atau sumber penular virus) atau bahkan menjadi orang yang terpapar atau terkonfirmasi Covid-19, " tukasnya. (nov/7)

Light Dark